CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 27 Juli 2015

BKPM: Kuartal I 2015, Sektor Tambang Serap Investasi Terbesar

Penanaman modal di Indonesia selama tiga bulan pertama 2015 mencapai Rp 124,6 triliun atau meningkat 16,9 persen dibandingkan dengan perolehan kurtal I 2014 yang sebesar Rp 106,6 triliun. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat angka realisasi investasi kuartal I tersebut sudah 23,98 persen dari target sepanjang tahun Rp 519,5 triliun. 

Kepala BKPM Franky Sibarani menjelaskan investasi yang masuk selama periode Januari-Maret 2015 berasal dari penenaman modal asing (PMA) sebesar Rp 72 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp 34,6 triliun. Sektor usaha yang menyerap investasi terbesar adalah sektor pertambangan, yakni mencapai Rp 15 triliun atau 12 persen dari realisasi penanaman  modal kuartal I 2015. 

"Realisasi investasi kuartal pertama tahun ini memberikan gambaran positif investasi di Indonesia, di mana kita mengalami pertumbuhan 22,8 persen untuk PMDN dan 14 persen untuk PMA dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu," ujar Franky di Jakarta, Selasa (28/4).

Berdasarkan destinasi modal, BKPM melaporkan investasi di luar Pulau Jawa mencapai Rp 106,6 triliun atau 43,5 persen dari total keseluruhan. Kontribusinya meningkat dibandingkan dengan realisasi penanaman modal kuartal I 2014 di luar Jawa  yang sebesar 41,8 persen dari total ibvestasi. 

"Semoga persentase lokasi investasi di luar Jawa akan meningkat seiring dengan kebijakan pemerintah untuk memberikan insentif bagi reinvestasi, sesuai dengan yang tercantum di Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2015," jelas Deputi Bidang Pengendalian Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis. 

Data BKPM menunjukkan PMA terbesar masih berasal dari Singapura, dengan nilai investasi mencapai US$ 1,23 miliar dengan 610 proyek. Di susul kemudian Jepang dengan nilai US$ 1,20 miliar dari 343 proyek.

Secara kuartalan, Azhar Lubis mengatakan realisasi investasi Tiongkok menurun dibandingkan dengan kuartal IV 2014, dari US$ 500 juta menjadi US$ 146,5 juta. Tiongkok berada di peringkat ke-10 negara dengan jumlah PMA terbesar.

"Proyek dari Tiongkok kebanyakan bergerak di bidang Mineral seperti pengolahan nikel di Sulawesi dan pengolahan Bauksit di Kalimantan. Harapannya semoga komitmen proyek-proyek mereka yang tercipta di tahun ini bisa segera terelisasi," tuturnya.

Sumber : http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150428131033-92-49710/bkpm-kuartal-i-2015-sektor-tambang-serap-investasi-terbesar/

0 komentar:

Posting Komentar