CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 19 Mei 2013

TUGAS 4


1.      Tindakan BI sebagai pelaksana kebijakan moneter dalam mengatasi inflasi

 

Penyebab inflasi diantaranya adalah jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga dengan kebijakan moneter diharapkan jumlah uang yang beredar dapat dikurangi menuju kondisi normal. Untuk mengendalikan inflasi maka tindakan yang dilakukan Bank Indonesia sebagai pelaksana kebijakan moneter adalah :

·         Politik Diskonto ditujukan untuk menaikan tingkat bunga karena dengan bunga kredit tinggi maka aktivitas ekonomi yang menggunakan dana pinjaman akan tertahan karena modal pinjaman menjadi mahal.

·         Politik Pasar Terbuka dilakukan dengan cara menawarkan surat berharga ke pasar modal. Dengan cara ini diharapkan masyarakat membeli surat berharga tersebut seperti SBI yang memiliki tingkat bunga tinggi, dan ini merupakan upaya agar uang yang beredar di masyarakat mengalami penurunan jumlahnya.

·         Cash Ratio artinya cadangan yang diwajibkan oleh Bank Sentral kepada bank-bank umum yang besarnya tergantung kepada keputusan dari bank sentral/pemerintah. Dengan jalan menaikan perbandingan antara uang yang beredar dengan uang yang mengendap di dalam kas mengakibatkan kemampuan bank untuk menciptakan kredit berkurang sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang.

·         Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.

·         Pengawasan terhadap perbankan yang lebih efektif dan ketat, misalnya, akan meningkatkan kesehatan dan mengurangi resiko insolvensi perbankan. Kondisi ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat, dan karenanya akan meningkatkan dana yang disimpan pada perbankan. Apabila kondisi ini dibarengi dengan pengendalian uang beredar yang optimal dari sisi kebijakan moneter, maka tekanan terhadap inflasi juga akan lebih mudah dikendalikan.

 

2.      Faktor utama yang menyebabkan timbulnya perdagangan Internasional

 

Faktor utama yang menyebabkan timbulnya perdaagangan Internasional yaitu karena SDA dan SDM setiap negara itu berbeda. Industri-industri memerlukan bahan baku yang terbaik dan termurah, bahkan jika di luar negerinya sendiri dengan tujuan menekan biaya dan mengoptimalkan keuntungan karena setiap negara memerlukan devisa sebagai tambahan Pendapatan Nasional. Selain itu banyak kebutuhan-kebutuhan penduduk akan barang yang tidak ada di negara tersebut dan kebutuhan-kebutuhan penduduk akan barang yang ada di negara tersebut tapi mutu produk lokalnya kurang/tidak cukup baik. Kadang kala masyarakat kurang menyukai barang yang diproduksi oleh negaranya sendiri. Misalnya saja masyarakat Indonesia yang kebanyakan dari mereka merasa tidak puas memakai barang produksi dalam negeri, mereka lebih menyukai memakai barang impor dari negara lainnya, misalnya sepatu, tas, dan baju yang lebih bermerk. Selama perdagangan Internasional itu saling menguntungkan sama besar dan tidak merugikan serta tidak membuat konflik dan mengganggu pasar lokal dan eksploitasi sehingga mengganggu keseimbangan lingkungan, maka perdagangan internasional menjadi alternatif yang dianjurkan oleh suatu Negara.

 

3.      Ciri – ciri suatu Negara yang telah berhasil membangun suatu Negara dilihat dari :

 

1.      Sumber Daya Alam dimanfaatkan secara optimal.

2.      Dapat mengatasi masalah kependudukan.

3.      Tingkat dan kualitas hidup masyarakat tinggi.

4.      Tercukupinya penyediaan fasilitas umum.

5.      Kesadaran hukum, kesetaraan gender, dan penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia dijunjung tinggi.

6.      Tingkat pendidikan relatif tinggi sehingga tidak ada penduduk yang buta huruf.

7.      Tingkat pendapatan penduduk relatif tinggi sehingga rata-rata penduduknya telah memperoleh penghasilan yang layak setiap bulannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik pangan, sandang, dan papan. Sedikit dijumpai penduduk yang miskin.

8.      Tingkat kesehatan sudah baik.

 

4.      Benarkah inflasi selalu merugikan ?

 

Inflasi adalah fenomena ekonomi yang tak pernah basi dalam sejarah panjang ekonomi . Inflasi mempunyai dampak yang amat luas dalam perekonomian makro. Inflasi yang tinggi akan menyebabkan memburuknya distribusi pendapatan, menambah angka kemiskinan, mengurangi tabungan domestik, menyebabkan defisit neraca perdagangan, menggelembungkan besaran utang luar negeri serta menimbulkan ketidakstabilan politik. Namun jika kita kaji lebih mendalam, sesungguhnya inflasi yang melewati batas kemampuan negaralah yang akan menimbulkan dampak negatif bagi perekonomian. Meskipun banyak orang yang lebih melihat inflasi sebagai suatu yang merugikan, namun ada beberapa sisi positif dari adanya inflasi yakni inflasi yang terkendali menggambarkan adanya aktivitas ekonomi dalam suatu Negara yang diperlihatkan dengan adanya kenaikan harga ( ekonomi yang dinamis ). Justru Negara yang tidak memiliki inflasi yang perlu diragukan apakah dinegara tersebut ada proses produksi, transaksi, dan kegiatan ekonomi lainnya atau tidak. Selain itu inflasi yang terkendali juga dapat merangsang masyarakat untuk terus berusaha bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraanya, agar tetap dapat mengikuti penurunan nilai riil pendapatannya.

 

Sumber :








Aris Budi Setyawan, 1997, Perekonomian Indonesia, Universitas Gunadarma, Jakarta

0 komentar:

Posting Komentar